Rabu, 04 Januari 2012

10 Jembatan Terpanjang Di Indonesia

Jembatan merupakan satu struktur yang dibuat untuk menyeberangi jurang atau rintangan seperti sungai, rel kereta api ataupun jalan raya. Ia dibangun untuk membolehkan laluan pejalan kaki, pemandu kenderaan atau kereta api di atas halangan itu. Di Indonesia jembatan merupakan sarana penting yang menjadi penghubung antar daerah khususnya di daerah yang banyak terdapat sungai, seperti Kalimantan Selatan contohnya yang terkenal dengan sebutan kota Seibu Sungai. Selain itu jembatan juga dapat menghubungkan satu pulau dengan yang lain.

Berikut 10 Jembatan Terpanjang yang ada di Indonesia


1. Jembatan Kutai Kartanegara (580 m)


Jembatan ini terletak di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Hal yang unik dari jembatan ini yaitu Jembatan ini dibangun mirip jembatan Golden Gate yang terletak di San Fransisco.

2. Jembatan Kahayan (640 m)


Jembatan ini terletak di Kalimantan Tengah. Panjang jembatan ini m640 m dan lebar 9 meter. Jembatan ini menghubungkan Kabupaten Barito Utara dengan Barito Selatan.

3. Jembatan Tengku Fisabilillah / Jembatan Barelang (642 m)


Jembatan ini terletak di Batam. Jembatan ini disebut juga Jembatan Barelang, yaitu kepanjangan dari Batam, Rempang, dan Galang. Nama lain dari jembatan ini yaitu Jembatan Habibie, karena beliau yang memprakarsai jembatan ini.

4. Jembatan Rumpiang (753 m)


Jembatan ini terletak di Banjarmasin dan menyeberangi sungai Barito. Jembatan ini menghubungkan Banjarmasin dengan Muarabahan. Jembatan ini menggunakan konstruksi baja melengkung di tengah-tengahnya.

5. Jembatan Mahulu (789 m)


Jembatan ini terletak di Samarinda dan melintasi sungai Mahakam. Jembatan ini menghubungkan Samarinda dengan Samarinda Seberang. Jembatan ini memiliki panjang 789 m dan lebar 11 m. Selain itu, ketinggian muka air sungai dengan jembatan ini mencapai 18 m.

6. Jembatan Barito (1082 m)


Jembatan ini terletak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jembatan ini memiliki panjang 1082 m dan lebar 10,37 m. Ketinggian muka air sungai dengan jembatan yaitu 15-18 meter.

7. Jembatan Ampera (1.117 m)


Jembatan ini terletak di Palembang, Sumatra Selatan. Jembatan ini menyebarangi Sungai Musi. Satu hal yang membanggakan namun disayangkan yaitu, jembatan ini mempunyai mekanisme mengangkat jembatan apabila terdapat kapal besar yang melintas di bawahnya, dan ini merupakan satu-satunya jembatan yang mempunyai mekanisme seperti itu. Namun, sekarang mekanisme tersebut sudah tidak dapat digunakan kembali.

8. Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifah / Jembatan Siak (1.196 m)


Jembatan ini terletak di Ibukota Provinsi Riau. Jembatan ini memiliki panjang 1196 m dan panjang 16,95 m. Hal unik yang terdapat di jembatan ini yaitu di puncak tiang jembatan ini terdapat restoran. Di dalam restoran tersebut kita dapat melihat pemandangan kota Riau yang mempesona.

9. Jembatan Pasupati (2.147 m)


Jembatan ini terletak di kota Bandung. Jembatan yang menjadi ikon baru kota Bandung ini memiliki panjang 2147 m dan lebar 21,53 m. Jembatan ini dapat mengatasi kemacetan yang sering melanda daerah tersebut.

10. Jembatan Suramadu (5.438 m)


Jembatan terpanjang di Indonesia yaitu Jembatan Suramadu. Jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dengan Pulau Madura ini memiliki panjang 5.483 m dan lebar sekitar 30 m Jembatan ini menjadi jembartan terpanjang nomor 3 di Asia Tenggara.

10 Candi Budha di Indonesia

1. Candi Borobudur
borobudur
Ciri-Ciri nya :
Candi Borobudur berbentuk punden berundak, yang terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa stupa.
Borobudur adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Lokasi candi adalah kurang lebih 100 km di sebelah barat daya Semarang dan 40 km di sebelah barat laut Yogyakarta. Candi ini didirikan oleh para penganut agama Buddha Mahayana sekitar tahun 800-an Masehi pada masa pemerintahan wangsa Syailendra.
2. Candi Mendut
candi-mendut
Ciri-Ciri nya :
Hiasan yang terdapat pada candi Mendut berupa hiasan yang berselang-seling. Dihiasi dengan ukiran makhluk-makhluk kahyangan berupa bidadara dan bidadari, dua ekor kera dan seekor garuda.
Candi Mendut adalah sebuah candi berlatar belakang agama Buddha. Candi ini terletak di desa Mendut, kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, beberapa kilometer dari candi Borobudur.
Candi Mendut didirikan semasa pemerintahan Raja Indra dari dinasti Syailendra. Di dalam prasasti Karangtengah yang bertarikh 824 Masehi, disebutkan bahwa raja Indra telah membangun bangunan suci bernama veluvana yang artinya adalah hutan bambu. Oleh seorang ahli arkeologi Belanda bernama J.G. de Casparis, kata ini dihubungkan dengan Candi Mendut.
3. Candi Ngawen
ngawen
Ciri-Ciri nya :
Candi ini terdiri dari 5 buah candi kecil, dua di antaranya mempunyai bentuk yang berbeda dengan dihiasi oleh patung singa pada keempat sudutnya. Sebuah patung Buddha dengan posisi duduk Ratnasambawa yang sudah tidak ada kepalanya nampak berada pada salah satu candi lainnya. Beberapa relief pada sisi candi masih nampak cukup jelas, di antaranya adalah ukiran Kinnara, Kinnari, dan kala-makara.
Candi Ngawen adalah candi Buddha yang berada kira-kira 5 km sebelum candi Mendut dari arah Yogyakarta, yaitu di desa Ngawen, kecamatan Muntilan, Magelang. Menurut perkiraan, candi ini dibangun oleh wangsa Syailendra pada abad ke-8 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Keberadaan candi Ngawen ini kemungkinan besar adalah yang tersebut dalam prasasti Karang Tengah pada tahun 824 M.
4. Candi Lumbung
candi-lumbung
Candi Lumbung adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks Taman Wisata Candi Prambanan, yaitu di sebelah candi Bubrah. Menurut perkiraan, candi ini dibangun pada abad ke-9 pada zaman Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini merupakan kumpulan dari satu candi utama (bertema bangunan candi Buddha)
Ciri-cirinya :
Dikelilingi oleh 16 buah candi kecil yang keadaannya masih relatif cukup bagus.
5. Candi Banyunibo
candi-banyunibo
Candi Banyunibo yang berarti air jatuh-menetes (dalam bahasa Jawa) adalah candi Buddha yang berada tidak jauh dari Candi Ratu Boko, yaitu di bagian sebelah timur dari kota Yogyakarta ke arah kota Wonosari. Candi ini dibangun pada sekitar abad ke-9 pada saat zaman Kerajaan Mataram Kuno. Pada bagian atas candi ini terdapat sebuah stupa yang merupakan ciri khas agama Buddha.
Ciri-cirinya:
Keadaan dari candi ini terlihat masih cukup kokoh dan utuh dengan ukiran relief kala-makara dan bentuk relief lainnya yang masih nampak sangat jelas. Candi yang mempunyai bagian ruangan tengah ini pertama kali ditemukan dan diperbaiki kembali pada tahun 1940-an, dan sekarang berada di tengah wilayah persawahan.
6. Kompleks Percandian Batujaya
candi_batujaya
Kompleks Percandian Batujaya adalah sebuah suatu kompleks sisa-sisa percandian Buddha kuna yang terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisjaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Situs ini disebut percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik.
Cirri-cirinya:
Dari segi kualitas, candi di situs Batujaya tidaklah utuh secara umum sebagaimana layaknya sebagian besar bangunan candi. Bangunan-bangunan candi tersebut ditemukan hanya di bagian kaki atau dasar bangunan, kecuali sisa bangunan di situs Candi Blandongan.
Candi-candi yang sebagian besar masih berada di dalam tanah berbentuk gundukan bukit (juga disebut sebagai unur dalam bahasa Sunda dan bahasa Jawa). Ternyata candi-candi ini tidak memperlihatkan ukuran atau ketinggian bangunan yang sama.
7. Candi Muara Takus
candi-muara-takus
Candi Muara Takus adalah sebuah candi Buddha yang terletak di Riau, Indonesia. Kompleks candi ini tepatnya terletak di desa Muara Takus, Kecamatan XIII Koto, Kabupaten Kampar atau jaraknya kurang lebih 135 kilometer dari Kota Pekanbaru, Riau. Jarak antara kompleks candi ini dengan pusat desa Muara Takus sekitar 2,5 kilometer dan tak jauh dari pinggir Sungai Kampar Kanan.
Ciri-cirinya:
Kompleks candi ini dikelilingi tembok berukuran 74 x 74 meter diluar arealnya terdapat pula tembok tanah berukuran 1,5 x 1,5 kilometer yang mengelilingi kompleks ini sampal ke pinggir sungai Kampar Kanan. Di dalam kompleks ini terdapat pula bangunan Candi Tua, Candi Bungsu dan Mahligai Stupa serta Palangka. Bahan bangunan candi terdiri dari batu pasir, batu sungai dan batu bata. Menurut sumber tempatan, batu bata untuk bangunan ini dibuat di desa Pongkai, sebuah desa yang terletak di sebelah hilir kompleks candi. Bekas galian tanah untuk batu bata itu sampai saat ini dianggap sebagai tempat yang sangat dihormati penduduk. Untuk membawa batu bata ke tempat candi, dilakukan secara beranting dari tangan ke tangan. Cerita ini walaupun belum pasti kebenarannya memberikan gambaran bahwa pembangunan candi itu secara bergotong royong dan dilakukan oleh orang ramai.
8. Candi Sumberawan
candi-sumberawan
Candi Sumberawan hanya berupa sebuah stupa, berlokasi di Kecamatan Singosari, Malang. Dengan jarak sekitar 6 km dari Candi Singosari. Candi ini Merupakan peninggalan Kerajaan Singhasari dan digunakan oleh umat Buddha pada masa itu.
Candi Sumberawan terletak di desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, +/- 6 Km, di sebelah Barat Laut Candi Singosari, candi ini dibuat dari batu andesit dengan ukuran P. 6,25m L. 6,25m T. 5,23m dibangun pada ketinggian 650 mDPL, di kaki bukit Gunung Arjuna. Pemandangan di sekitar candi ini sangat indah karena terletak di dekat sebuah telaga yang sangat bening airnya. Keadaan inilah yang memberi nama Candi Rawan.
Cirri-cirinya:
Candi ini terdiri dari kaki dan badan yang berbentuk stupa. Pada batur candi yang tinggi terdapat selasar, kaki candi memiliki penampil pada keempat sisinya. Di atas kaki candi berdiri stupa yang terdiri atas lapik bujur sangkar, dan lapik berbentuk segi delapan dengan bantalan Padma, sedang bagian atas berbentuk genta (stupa) yang puncaknya telah hilang.
9. Candi Brahu
candi-brahu_
Candi Brahu dibangun dengan gaya dan kultur Buddha, didirikan abad 15 Masehi. Pendapat lain, candi ini berusia jauh lebih tua ketimbang candi lain di sekitar Trowulan. Menurut buku Bagus Arwana, kata Brahu berasal dari kata Wanaru atau Warahu. Nama ini didapat dari sebutan sebuah bangunan suci seperti disebutkan dalam prasasti Alasantan, yang ditemukan tak jauh dari candi brahu. Dalam prasasti yang ditulis Mpu Sendok pada tahun 861 Saka atau 9 September 939,
Cirri-cirinya:
Candi Brahu merupakan tempat pembakaran (krematorium) jenazah raja-raja Brawijaya. Anehnya dalam penelitian, tak ada satu pakarpun yang berhasil menemukan bekas abu mayat dalam bilik candi. Lebih lebih setelah ada pemugaran candi yang dilakukan pada tahun 1990 hingga 1995.
10. Candi Sewu
candi-sewu
Candi Sewu adalah candi Buddha yang berada di dalam kompleks candi Prambanan (hanya beberapa ratus meter dari candi utama Roro Jonggrang). Candi Sewu (seribu) ini diperkirakan dibangun pada saat kerajaan Mataram Kuno oleh raja Rakai Panangkaran (746 – 784). Candi Sewu merupakan komplek candi Buddha terbesar setelah candi Borobudur, sementara candi Roro Jonggrang merupakan candi bercorak Hindu.
Menurut legenda rakyat setempat, seluruh candi ini berjumlah 999 dan dibuat oleh seorang tokoh sakti bernama, Bandung Bondowoso hanya dalam waktu satu malam saja, sebagai prasyarat untuk bisa memperistri dewi Roro Jonggrang. Namun keinginannya itu gagal karena pada saat fajar menyingsing, jumlahnya masih kurang satu.

Rumah Adat di INDONESIA

 1. Provinsi DI Aceh atau Nanggro Aceh Darussalam atau NAD
Rumah Adat Tradisional : Rumoh aceh
rumah adat aceh 300x225 Gambar Rumah Adat Indonesia
2. Provinsi Sumatera Utara atau Sumut
Rumah Adat Tradisional : Rumah balai batak toba
rumah adat sumatra utara 300x199 Gambar Rumah Adat Indonesia
3. Provinsi Sumatera Barat atau Sumbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah gadang
rumah adat sumatra barat 300x199 Gambar Rumah Adat Indonesia
4. Provinsi Riau
Rumah Adat Tradisional : Rumah melayu selaso jatuh kembar
rumah adat riau 300x207 Gambar Rumah Adat Indonesia
5. Provinsi Jambi
Rumah Adat Tradisional : Rumah panggung
rumah adat jambi 300x225 Gambar Rumah Adat Indonesia
6. Provinsi Sumatera Selatan atau Sumsel
Rumah Adat Tradisional : Rumah limas
rumah adat sumatra selatan 300x227 Gambar Rumah Adat Indonesia
7. Provinsi Lampung
Rumah Adat Tradisional : Nuwo sesat
rumah adat lampung 300x185 Gambar Rumah Adat Indonesia
8. Provinsi Bengkulu
Rumah Adat Tradisional : Rumah bubungan lima
rumah adat bengkulu 300x202 Gambar Rumah Adat Indonesia
9. Provinsi DKI Jakarta
Rumah Adat Tradisional : Rumah kebaya
rumah adat betawi 300x224 Gambar Rumah Adat Indonesia
10. Provinsi Jawa Barat atau Jabar
Rumah Adat Tradisional : Kesepuhan
rumah adat jawa barat Gambar Rumah Adat Indonesia
11. Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY atau Daerah Istimewa Yogyakarta.
Rumah Adat Tradisional : Rumah joglo
rumah jawa 300x209 Gambar Rumah Adat Indonesia
12. Provinsi Bali
Rumah Adat Tradisional : Gapura candi bentar
rumah adat bali 300x195 Gambar Rumah Adat Indonesia
13. Provinsi Nusa Tenggara Barat atau NTB
Rumah Adat Tradisional : Dalam loka samawa
rumah adat NTB 300x197 Gambar Rumah Adat Indonesia
14. Provinsi Nusa Tenggara Timur atau NTT
Rumah Adat Tradisional : Sao ata mosa lakitana
rumah adat NTT 300x221 Gambar Rumah Adat Indonesia
15. Provinsi Kalimantan Barat atau Kalbar
Rumah Adat Tradisional : Rumah panjang
rumah adat kalimantan barat 300x225 Gambar Rumah Adat Indonesia
16. Provinsi Kalimantan Tengah atau Kalteng
Rumah Adat Tradisional : Rumah betang
rumah adat KALTENG Gambar Rumah Adat Indonesia
17. Provinsi Kalimantan Selatan atau Kalsel
Rumah Adat Tradisional : Rumah banjar
rumah adat KALSEL 300x225 Gambar Rumah Adat Indonesia
18. Provinsi Kalimantan Timur atau Kaltim
Rumah Adat Tradisional : Rumah lamin
rumah adat KALTIM 300x198 Gambar Rumah Adat Indonesia
19. Provinsi Sulawesi Utara atau Sulut
Rumah Adat Tradisional : Rumah bolaang mongondow
rumah adat sulawesi utara 300x225 Gambar Rumah Adat Indonesia
20. Provinsi Sulawesi Tengah atau Sulteng
Rumah Adat Tradisional : Souraja atau Rumah besar
rumah adat sulawesi tengah 300x142 Gambar Rumah Adat Indonesia
21. Provinsi Sulawesi Tenggara atau Sultra
Rumah Adat Tradisional : Laikas
rumah adat sulawesi tengara 300x142 Gambar Rumah Adat Indonesia
22. Provinsi Sulawesi Selatan atau Sulsel
Rumah Adat Tradisional : Tongkonan
rumah adat sulawesi selatan 300x224 Gambar Rumah Adat Indonesia
23. Provinsi Maluku
Rumah Adat Tradisional : Baileo
rumah adat maluku Gambar Rumah Adat Indonesia
24. Provinsi Irian Jaya atau Papua
Rumah Adat Tradisional : Rumah honai
rumah adat irian jaya 300x197 Gambar Rumah Adat Indonesia